rumah ini telah kita bina
sekian lama teguh meredah badai
bersilih musim, berganti zaman
kita menumpang teduhnya
menumpang damainya
jangan digugat utuhnya
biar tiangnya tegak terpasak
biar rasuknya kemas terpahat
biar bumbungnya kekal memayung
sehingga kiamat.
hari ini usah direlakan
anai-anai menggigit lantainya
tempat kita berdiri
di sini.
Zaidin Abadi
Pinggiran Taman Bayu
6 Jun 2009
_____________________________________________
Semua karya adalah hakcipta terpelihara. Tidak dibenarkan mengambil atau menyalin mana-mana karya tanpa mendapat izin terlebih dahulu.
Salam Zaidin,
BalasPadamdalam maksud puisi ini,
"rumah kita", ini mungkin
1- rumah ahli keluarga kita
2- rumah kita sendiri
3- negara kita, Malaysia
cantik sekali.
salam sdr zaidin
BalasPadambenar jagailah rumah yang telah kita bina, dari sifat kebobrokan kita sendiri..nilailah kembali..sifat tamak dan kezaliman akan menjadi anai-anai yang menggigit rasuk rumah kita...awas!
rumah kita adalah tempat tinggal kita. tempat istirehat kita dan tempat tidur kita. boleh saja ia menjadi sebuah rumah atau sebuah negara atau sebuah bangsa....
BalasPadambiar pun ia hanya pondok
BalasPadambiar pun tanah tinggi rendah
biar tak seindah salji di gunung
rumah ku tetap rumah ku
tempat mengalir darah ku
kerbau memajak..
sawah menguning
getah memutih
kelapa sawit mendaki gunung..
ia tetap rumahku
biar batu laluanku
bisa terguris itu rumahku
terpahat sudah
lenggang melayu..
tersalut sudah joget dan zapin
biar ku bena pagar
setinggi mata memandang
setebal tembok cina
agar rumah ku ada
kekal selamanya..
ingin ku renung dari jauh
anak-kecil masih berlarian
di pantai merdeka...ceey wah anak kedah la katakan..pi mai pi mai tang tu jugak nu..
salam mesra..