SEORANG ANAK,
SEHELAI KERTAS
SEBATANG PENSIL
seorang anak kecil, dalam esak tangis tanpa henti
matanya merenung tepat ke wajah seorang lelaki
pensil patah separuh di tangan kanannya, menconteng
sekeping kertas renyuk di hadapannya basah
dia seperti mahu menyatakan sesuatu tiada terungkap
tidak dapat ditulisnya, hanya contengan berselirat
ternyata, amarahnya tidak dapat diluahkan
pada sekeping kertas yang renyuk dan terkoyak!
ZAIDIN ABADI
Pinggiran Sintok
14 Julai 2009
_____________________________________________________________________
Semua karya adalah hakcipta terpelihara. Tidak dibenarkan mengambil atau menyalin mana-mana karya tanpa mendapat izin terlebih dahulu.
_____________________________________________________________________
SEHELAI KERTAS
SEBATANG PENSIL
seorang anak kecil, dalam esak tangis tanpa henti
matanya merenung tepat ke wajah seorang lelaki
pensil patah separuh di tangan kanannya, menconteng
sekeping kertas renyuk di hadapannya basah
dia seperti mahu menyatakan sesuatu tiada terungkap
tidak dapat ditulisnya, hanya contengan berselirat
ternyata, amarahnya tidak dapat diluahkan
pada sekeping kertas yang renyuk dan terkoyak!
ZAIDIN ABADI
Pinggiran Sintok
14 Julai 2009
_____________________________________________________________________
Semua karya adalah hakcipta terpelihara. Tidak dibenarkan mengambil atau menyalin mana-mana karya tanpa mendapat izin terlebih dahulu.
_____________________________________________________________________
kukira malangnya kanak-kanak itu
BalasPadamdengan minda terbelenggu
kerna tanpa boleh baca tulis
oleh keadaan kehidupan
dari keluarga yang berantakan..
salam. Sdr faziz,
BalasPadamdendam yang tumbuh di hati anak kecil itu adalah akibat tindakan kejam sang lelaki dewasa....